Di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, ada sebuah hal yang juga terimbas menjadi populer yaitu alat musik khas Afrika Selatan Vuvuzela. Vuvuzela atau biasa disebut Lepatata (dalam bahasa Tswana) adalah sebuah alat musik yang cara penggunaannya dengan ditiup. Alat musik ini dapat ditemukan saat berlangsungnya Piala Dunia FIFA 2010 ataupun pada Piala Konfederasi FIFA 2009 di Afrika Selatan. Alat musik ini memiliki panjang sekitar 65 cm dan menghasilkan tekanan suara sebesar 127 desibel.
Namun kali ini ada hal lain tentang Vuvuzela, yaitu Vuvuzela termahal di dunia. Berbahan dasar plastik yang dilapisi oleh emas putih dan bertatahkan berlian ini menarik perhatian para kolektor benda benda antik. Dikutip ruanghati.com dari Tabloid Metro Inggris menyebutkan seorang pengrajin perhiasan Austria Klemens Pointner telah menjual Vuvuzela tersebut pada pembeli yang dirahasiakan identitasnya asal Russia sebesar 17.000 Euro atau setara dengan Rp 200 juta.
Harga yang tidak terlalu mahal bagi sebuah benda antik, namun sangat mahal untuk sebuah Vuvuzela, dimana harga pasaran Vuvuzela biasa kisarannya hanya Rp65.000 – hingga Rp 200 ribuan di ajang Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Vuvuzela termahal ini pun bisa berfungsi normal sebagaimana yang lain dengan mengeluarkan suara yang sangat keras.
Namanya juga orang kelebihan uang, mungkin dasar pertimbangan membelinya bukan lagi secara fungsional melainkan lebih pada kepuasan hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar